Dolar AS Terpuruk

dolar as terpuruk

Topmetro.news – Dolar AS terpuruk terhadap sebagian besar mata uang utama dunia yang diperdagangkan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal itu diduga dipicu lantaran laporan pekerjaan non-pertanian di AS lebih baik dari perkiraan. Sekadar diketahui total pekerjaan non-pertanian AS meningkat senilai 313.000 pada Februari 2018 dan tingkat pengangguran tidak berubah senilai 4,1 persen.

Para ekonom memperkirakan kenaikan 200.000 pekerjaan sebagaimana keterangan Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (9/3/2018).

Pada Februari 2018 rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan AS dalam daftar gaji non-pertanian swasta meningkat senilai empat sen menjadi 26,75 dolar AS, setelah kenaikan tujuh sen pada Januari.

Sepanjang tahun, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat rata-rata penghasilan karyawan per jam meningkat 68 sen atau 2,6 persen, yang gagal memenuhi konsensus pasar.

Pengangguran Stabil

“Kenaikan daftar gaji sangat besar, yang terbesar dalam waktu satu setengah tahun. Namun, tekanan upah turun dan tingkat pengangguran stabil berkat lonjakan partisipasi dan imigrasi,” kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Sementara itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) pada Jumat (9/3) memilih untuk mempertahankan program pelonggaran moneter agresifnya karena terus berupaya mencapai target inflasi yang tinggi dua persen.

Mata Uang Euro Naik

Pada akhir perdagangan di New York, Jumat, euro naik menjadi 1,2313 dolar AS dari 1,2307 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3848 dolar AS dari 1,3803 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar Australia juga naik menjadi 0,7847 dolar AS dari 0,7792 dolar AS.

Dolar AS dibeli senilai 106,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,23 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9510 franc Swiss dari 0,9514 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2833 dolar Kanada dari 1,2902 dolar Kanada.

Related posts

Leave a Comment